Pola kehadiran llahi
Bacaan Keluaran 40:1-33
Musa mendirikan Kemah Suci
40:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
40:2 "Pada hari yang pertama dari bulan yang pertama haruslah engkau mendirikan Kemah Suci, yakni Kemah Pertemuan itu.
40:3 Kautempatkanlah di dalamnya tabut hukum dan kaupasanglah tabir sebagai penudung di depan tabut itu.
40:4 Kaubawalah ke dalamnya meja dan taruhlah di atasnya perkakas menurut susunannya; kaubawalah ke dalamnya kandil dan kaupasang lampu-lampunya di atasnya.
40:5 Kautaruhlah mezbah emas untuk membakar ukupan di depan tabut hukum. Kaugantungkanlah tirai pintu Kemah Suci.
40:6 Kautaruhlah mezbah korban bakaran di depan pintu Kemah Suci, yakni Kemah Pertemuan itu.
40:7 Kautaruhlah bejana pembasuhan di antara Kemah Pertemuan dan mezbah itu, lalu kautaruhlah air ke dalamnya.
40:8 Haruslah kaubuat pelataran keliling dan kaugantungkanlah tirai pintu gerbang pelataran itu.
40:9 Kemudian kauambillah minyak urapan dan kauurapilah Kemah Suci dengan segala yang ada di dalamnya; demikianlah harus engkau menguduskannya, dengan segala perabotannya, sehingga menjadi kudus.
40:10 Juga kauurapilah mezbah korban bakaran itu dengan segala perkakasnya; demikianlah engkau harus menguduskan mezbah itu, sehingga mezbah itu maha kudus.
40:11 Juga kauurapilah bejana pembasuhan itu dengan alasnya, dan demikianlah engkau harus menguduskannya.
40:12 Kemudian kausuruhlah Harun dan anak-anaknya datang ke pintu Kemah Pertemuan dan kaubasuhlah mereka dengan air.
40:13 Kaukenakanlah pakaian yang kudus kepada Harun, kauurapi dan kaukuduskanlah dia supaya ia memegang jabatan imam bagi-Ku.
40:14 Juga anak-anaknya kausuruhlah mendekat dan kaukenakanlah kemeja kepada mereka.
40:15 Urapilah mereka, seperti engkau mengurapi ayah mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku; dan ini terjadi, supaya berdasarkan pengurapan itu mereka memegang jabatan imam untuk selama-lamanya turun-temurun."
40:16 Dan Musa melakukan semuanya itu tepat seperti yang diperintahkan TUHAN kepadanya, demikianlah dilakukannya.
40:17 Dan terjadilah dalam bulan yang pertama tahun yang kedua, pada tanggal satu bulan itu, maka didirikanlah Kemah Suci.
40:18 Musa mendirikan Kemah Suci itu, dipasangnyalah alas-alasnya, ditaruhnya papan-papannya, dipasangnya kayu-kayu lintangnya dan didirikannya tiang-tiangnya.
40:19 Dikembangkannyalah atap kemah yang menudungi Kemah Suci dan diletakkannyalah tudung kemah di atasnya--seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
40:20 Diambilnyalah loh hukum Allah dan ditaruhnya ke dalam tabut, dikenakannyalah kayu pengusung pada tabut itu dan diletakkannya tutup pendamaian di atas tabut itu.
40:21 Dibawanyalah tabut itu ke dalam Kemah Suci, digantungkannyalah tabir penudung dan dipasangnya sebagai penudung di depan tabut hukum Allah--seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
40:22 Ditaruhnyalah meja di dalam Kemah Pertemuan pada sisi Kemah Suci sebelah utara, di depan tabir itu.
40:23 Diletakkannyalah di atasnya roti sajian menurut susunannya, di hadapan TUHAN--seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
40:24 Ditempatkannyalah kandil di dalam Kemah Pertemuan berhadapan dengan meja itu, pada sisi Kemah Suci sebelah selatan.
40:25 Dipasangnyalah lampu-lampu di atasnya di hadapan TUHAN--seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
40:26 Ditempatkannyalah mezbah emas di dalam Kemah Pertemuan di depan tabir itu.
40:27 Dibakarnyalah di atasnya ukupan dari wangi-wangian seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
40:28 Digantungkannyalah tirai pintu Kemah Suci.
40:29 Mezbah korban bakaran ditempatkannyalah di depan pintu Kemah Suci, yakni Kemah Pertemuan itu, dan dipersembahkannyalah di atasnya korban bakaran dan korban sajian--seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
40:30 Ditempatkannyalah bejana pembasuhan di antara Kemah Pertemuan dan mezbah itu, lalu ditaruhnyalah air ke dalamnya untuk pembasuhan.
40:31 Musa dan Harun serta anak-anaknya membasuh tangan dan kaki mereka dengan air dari dalamnya.
40:32 Apabila mereka masuk ke dalam Kemah Pertemuan dan apabila mereka datang mendekat kepada mezbah itu, maka mereka membasuh kaki dan tangan--seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
40:33 Didirikannyalah tiang-tiang pelataran sekeliling Kemah Suci dan mezbah itu, dan digantungkannyalah tirai pintu gerbang pelataran itu. Demikianlah diselesaikan Musa pekerjaan itu.
~~~~~■~~~~~
"Dan Musa melakukan semuanya itu tepat seperti yang diperintahkan TUHAN kepadanya, demikianlah dilakukannya" (Keluaran 40:16)
Pembukaan.
Keluaran pasal 40 memberitahukan penyelesaian dan pengudusan tabernakel. Bagaimana Tuhan mewujudkan kehadiran-Nya di antara manusia? Perikop penting ini menggambarkan pekerjaan akhir tabernakel, pengurapan elemen-elemennya, dan penahbisan para imam. Pasal ini juga menyoroti pemenuhan yang tepat atas instruksi ilahi dan mencapai puncaknya dengan kemuliaan Allah yang memenuhi tabernakel. Keluaran 40 menetapkan pola kehadiran ilahi yang membimbing Israel dalam perjalanan mereka.
Instruksi ilahi.
Ketaatan pada instruksi ilahi merupakan hal mendasar dalam praktik keagamaan Kristen. Dalam Keluaran 40:16 disebutkan ketekunan dan upaya Musa dalam mengikuti dan memenuhi instruksi ilahi. Tindakan ini mencerminkan pemenuhan misi ilahi dengan setia dan kepatuhan terhadap ajaran Tuhan. Oleh karena itu, bagi umat beriman, amalan keagamaan merupakan suatu cara hidup yang mentaati instruksi Ilahi dan berupaya menghormati kehendak Sang Pencipta. Kepercayaan ini merupakan sikap mendasar dalam kehidupan Kristiani, karena memungkinkan orang beriman menerima dan mengikuti petunjuk Tuhan, tanpa mempertanyakan keabsahan atau otoritasnya. Kepercayaan kepada Tuhan membebaskan kita dari rasa takut dan cemas, karena kita tahu bahwa kasih dan perlindungan-Nya selalu hadir dalam hidup kita.
Teladan Musa.
Teladan Musa adalah teladan bagi umat Kristiani untuk diikuti, tidak hanya karena ketekunannya dalam memenuhi instruksi Allah, namun juga karena iman dan kepercayaannya kepada Tuhan. Di dalam Alkitab, kita dapat menemukan banyak contoh lain tentang orang-orang yang berpegang teguh pada iman mereka dan menaati instruksi ilahi, meskipun mereka tidak sepenuhnya memahami tujuan atau maknanya. Iman kepada Tuhan, ketaatan pada perintah-Nya dan percaya pada kasih dan perlindungan-Nya adalah sikap-sikap yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Di saat ketidakpastian atau masa sulit, kita dapat mengingat bahwa kita berada di tangan pencipta kita dan percaya bahwa Dia mempunyai rencana untuk kita. Ketaatan pada firman-Nya memungkinkan kita menjalani kehidupan yang utuh dan selaras dengan orang lain.
Refleksi.
Keluaran Pasal 40 dibuka dengan Firman Tuhan kepada Musa dan pada awal tahun baru, tempat suci-Nya didirikan, ditahbiskan dan diurapi oleh Musa, "dan Musa melakukan semuanya itu tepat seperti yang diperintahkan Tuhan" (ayat 16). Didesain menurut model aslinya (lbrani 8:2), Kemah Suci (tabernakel) akan menjadi sekolah para imam. Pengetahuan tentang Tuhan tersedia bagi siapa saja yang mau belajar dengan ketulusan hati seorang anak kecil. Sepuluh perintah Tuhan ditempatkan di dalam tabut perjanjian dan, di sana, dari Tempat Mahakudus, di bawah manifestasi kemuliaan Allah, setiap perkataan Hukum keluar dari batu ke dalam hati para penyembah sejati.
"Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong (Kejadian 1:1-2), Musa mulai memberikan bentuk pada tempat kudus. Saat Allah membentangkan cakrawala (Keluaran 1:6), Musa “membentangkan kemah di atas Kemah Suci” (Keluaran 40:19). Saat Tuhan menciptakan makanan pada hari ketiga (Kejadian 1:11-12), Musa meletakkan “roti sajian” di atas meja (Keluaran 40:23). Saat Tuhan menempatkan penerang siang dan malam di langit (Kejadian 1:14-15), Musa “menyiapkan pelita itu di hadapan TUHAN” (Keluaran 40:25). Saat Tuhan menciptakan binatang laut dan darat (Kejadian 1:24), Musa “meletakkan mezbah korban bakaran di depan pintu Kemah Pertemuan dan mempersembahkan korban bakaran di atasnya” (Keluaran 40:29). Ketika Ia menciptakan pria dan wanita menurut gambar dan rupa-Nya (Kejadian 1:26) menutupi mereka dengan kemuliaan-Nya, Musa mengenakan pakaian kepada Harun dan putra-putranya sebagai lambang imamat Kristus (Keluaran 40:13). “Maka”, ketika “langit dan bumi dan segala isinya telah selesai” (Kejadian 2:1), “demikianlah Musa menyelesaikan pekerjaan” (Keluaran40:33) tempat suci. Israel melihat sekilas penciptaan setiap kali tenda didirikan, sebuah ilustrasi tentang rencana penebusan setiap kali pengorbanan dipersembahkan di altar, dan setiap perjalanan melintasi padang gurun, harapan agung bahwa Tuhan memimpin mereka pulang.
Amalan keagamaan Kristiani mengajak kita untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, melalui doa, meditasi dan ketaatan pada perintah-Nya. Ketika kita rajin menjalin hubungan dengan Tuhan, kita bisa meraih kedamaian dan ketenangan batin yang sangat kita cari dalam hidup. Melalui teladan Musa, kita dapat belajar menaati perintah ilahi dengan iman dan keyakinan bahwa Tuhan selalu berada di sisi kita. Sebagai penutup, Keluaran 40:16 mengajarkan kita pentingnya mengikuti instruksi Tuhan dengan ketekunan dan upaya, serta pentingnya memercayai kasih dan perlindungan-Nya. Dengan mengikuti sila-sila ini, kita dapat menjalani kehidupan yang utuh dan selaras dengan Pencipta kita dan dengan orang lain.
Penutup.
Keluaran 40:16 mengingatkan kita bahwa hidup dibangun atas dasar iman dan ketaatan. Sama seperti Musa mengabdikan dirinya untuk memenuhi instruksi Tuhan, kita juga dipanggil untuk percaya pada bimbingan-Nya. Dalam setiap langkah yang kita ambil, bahkan dalam kesulitan sekalipun, kita dapat menemukan cahaya yang menuntun kita, dan cahaya itu adalah kepastian bahwa Tuhan mempunyai rencana khusus untuk kita. Biarkan diri Anda menjadi instrumen kehendak-Nya dan rasakan kedamaian yang datang dari hubungan mendalam dengan-Nya.
Selamat beraktifitas, semoga Tuhan memberkati.
Kamis pekan ketujuh
Februari 27'2025
Luisfunan💕
Komentar
Posting Komentar