Sentuhan Sakral dalam Rutinitas Keseharian

Bacaan Keluaran 37:10-29
Membuat meja roti sajian

37:10 Dibuatnyalah meja itu dari kayu penaga, dua hasta panjangnya, sehasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya.
37:11 Disalutnyalah itu dengan emas murni dan dibuatnya bingkai emas sekelilingnya.
37:12 Dibuatnyalah sekelilingnya jalur pinggir yang setapak tangan lebarnya dan dibuatnya bingkai emas sekeliling jalur pinggirnya itu.
37:13 Dituangnyalah untuk meja itu empat gelang emas dan dipasangnyalah gelang-gelang itu di keempat penjurunya, pada keempat kakinya.
37:14 Dekat ke jalur pinggirnyalah gelang itu, yakni tempat memasukkan kayu pengusung, supaya meja itu dapat diangkut.
37:15 Dibuatnyalah kayu pengusung itu dari kayu penaga dan disalutnya dengan emas, yaitu supaya meja itu dapat diangkut.
37:16 Dan dibuatnyalah perkakas yang di atas meja itu, yakni pinggannya, cawannya, piala dan kendinya, yang dipakai untuk persembahan curahan, semuanya dari emas murni.

Membuat kandil

37:17 Dibuatnyalah kandil itu dari emas murni; dari emas tempaan dibuatnya kandil itu, baik kakinya baik batangnya; kelopaknya--dengan tombolnya dan kembangnya--dibuat seiras dengan kandil itu.
37:18 Ada enam cabang timbul dari sisinya: tiga cabang kandil itu dari sisi yang satu dan tiga cabang dari sisi yang lain.
37:19 Tiga kelopak yang berupa bunga badam pada cabang yang satu--dengan tombol dan kembangnya--dan tiga kelopak yang serupa pada cabang yang lain--dengan tombol dan kembangnya--;demikian juga dibuat keenam cabang yang timbul dari kandil itu.
37:20 Pada kandil itu sendiri ada empat kelopak berupa bunga badam--dengan tombolnya dan kembangnya.
37:21 Juga ada satu tombol di bawah sepasang cabang yang pertama yang timbul dari kandil itu, dan satu tombol di bawah yang kedua, dan satu tombol di bawah yang ketiga; demikianlah juga dibuat keenam cabang yang timbul dari situ.
37:22 Tombol dan cabang itu timbul dari kandil itu, dan semuanya itu dibuat dari sepotong emas tempaan yang murni.
37:23 Dibuatnyalah pada kandil itu tujuh lampu dengan sepitnya dan penadahnya dari emas murni.
37:24 Dari satu talenta emas murni dibuatnyalah kandil itu dengan segala perkakasnya.

Membuat mezbah pembakaran ukupan

37:25 Dibuatnyalah mezbah pembakaran ukupan itu dari kayu penaga, sehasta panjangnya dan sehasta lebarnya, empat persegi, tetapi dua hasta tingginya; tanduk-tanduknya seiras dengan mezbah itu.
37:26 Disalutnyalah itu dengan emas murni, bidang atasnya dan bidang-bidang sisinya sekelilingnya, serta tanduk-tanduknya. Dibuatnyalah bingkai emas sekelilingnya.
37:27 Dibuatnyalah dua gelang emas untuk mezbah itu di bawah bingkainya, pada kedua rusuknya, pada kedua bidang sisinya, sebagai tempat memasukkan kayu pengusung, supaya dengan itu mezbah dapat diangkut.
37:28 Dan dibuatnyalah kayu pengusung itu dari kayu penaga dan disalutnya dengan emas.

Membuat minyak urapan dan ukupan dari wangi-wangian

37:29 Dan dibuatnyalah minyak urapan yang kudus itu dan ukupan murni dari wangi-wangian, seperti buatan seorang tukang campur rempah-rempah.

                     ~~~~~■~~~~~

"Dan dibuatnyalah minyak urapan yang kudus itu dan ukupan murni dari wangi-wangian, seperti buatan seorang tukang campur rempah-rempah" (Keluaran 37:29).

Pembukaan.

Bezalel tidak hanya membangun bangunan fisik kemah suci (Tabernakel) tetapi juga menyiapkan elemen penting untuk ritual ibadah. Dupa, dengan rempah-rempah aromatiknya, merupakan komponen penting dalam ritual penyucian dan pemujaan, dan keahlian Bezalel dalam menciptakan elemen ini menunjukkan pemahamannya yang mendalam tentang detail liturgi. 

Apakah minyak urapan suci dan dupa murni itu? 

Minyak urapan suci adalah campuran khusus minyak dan rempah-rempah yang digunakan untuk mengurapi para imam dan pakaian mereka. Itu juga digunakan untuk mengurapi raja-raja Israel dan untuk menguduskan tempat dan benda di bait suci. Dupa murni merupakan perpaduan unik antara ramuan dan rempah-rempah yang dibakar terus menerus di atas altar dupa di kuil dan diyakini melambangkan doa para orang suci. 

Arti spiritual dari minyak urapan suci dan dupa murni.

Kedua elemen tersebut mewakili gagasan umum: pentingnya konsekrasi dan pemurnian. Minyak urapan suci melambangkan penyucian seseorang atau benda untuk digunakan dalam pelayanan kepada Tuhan. Dupa murni melambangkan penyucian pikiran dan hati manusia untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dalam doa. 

Refleksi.

Dalam budaya saat ini, orang mungkin berpikir bahwa unsur-unsur ini tidak penting karena masalah keyakinan agama, namun tidak banyak orang yang mengetahui atau memahami makna di balik unsur-unsur tersebut. Namun, unsur-unsur ini dapat menjadi pengingat bagi umat Kristiani akan pentingnya konsekrasi dan penyucian dalam kehidupan rohani. Konsekrasi dan penyucian adalah dua gagasan penting yang saling terkait dalam hubungan kita dengan Tuhan. Konsekrasi adalah proses dimana kita menyerahkan hidup kita kepada Tuhan, dan membiarkan Dia menggunakan kita sesuai dengan kehendak-Nya. Kita tidak dapat mendefinisikan atau membatasi hubungan kita dengan Tuhan. Dialah yang mengetahui tujuan kita sebenarnya dan melatih kita untuk mencapainya. Sebaliknya, penyucian adalah proses membersihkan pikiran dan hati kita sehingga kita bisa mendekatkan diri pada hadirat Tuhan dalam doa dan ibadah. Dengan melihat unsur-unsur tersebut, kita bisa merenungkan kehidupan kita sendiri. Apakah saya berusaha melakukan kehendak Tuhan dalam hidup saya? Apakah saya bersedia dikonsekrasikan untuk melayani Tuhan seperti yang dilakukan para imam Perjanjian Lama? Kebiasaan dan sikap apa yang harus saya sucikan agar bisa mendekatkan diri kepada Tuhan dalam doa? 
Untuk menerapkan renungan ini dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa memulainya dengan berdoa, memohon kepada Tuhan untuk menunjukkan kepada kita bagaimana kita dapat lebih mengabdikan diri kita kepada-Nya dan menyucikan pikiran dan hati kita. Selain itu, kita dapat meluangkan waktu membaca Alkitab untuk belajar lebih banyak tentang kehendak Tuhan dan mempraktikkan ketaatan. Dengan melakukan ini, kita akan semakin dekat dengan hadirat Tuhan dan rencana-Nya yang sempurna bagi hidup kita. 
Keluaran 37:29 mengajak kita untuk mengingatkan kita akan pentingnya konsekrasi dan penyucian dalam kehidupan rohani kita. Minyak urapan suci dan dupa murni adalah dua hal yang berlawanan namun saling terkait dalam tujuan yang sama: mendekatkan diri kepada Tuhan dan mencari kehendak-Nya dalam hidup kita. Dengan merenungkan unsur-unsur ini, kita dapat memulai jalan pengudusan dan penyucian dalam hubungan kita dengan Tuhan. 

Penutup.

Terkadang, di tengah kesibukan sehari-hari, kita bisa melupakan bahwa ada sesuatu yang sakral dalam hubungan kita dengan Yang Ilahi. Ketika kita memikirkan tentang pengurapan dan dupa, kita dapat melihat bahwa pengudusan dan penyucian bukan sekadar ritual masa lalu, namun undangan untuk menjadikan hidup kita sebagai ruang di mana Tuhan dapat berdiam. Jadi bagaimana kalau kita mengambil waktu sejenak hari ini untuk mengundang hal-hal sakral ke dalam tindakan kita sehari-hari? Entah itu doa sederhana atau tindakan kebaikan, setiap gerakan kecil bisa diubah menjadi dupa harum yang membubung ke atas. 
Selamat berakhir pekan, semoga Tuhan memberkati.

Sabtu pekan keenam
Februari 22'2025
Luisfunan💕

Komentar

Benih Kehidupan

Tumbuhkan Cinta kasih (Michael Kolo)

DARI KEMATIAN KE KEHIDUPAN KEKAL

KETIKA IBLIS MENGUASAI