Terhubung dengan yang llahi

Bacaan lmamat 23:37-44

23:37 Itulah hari-hari raya yang ditetapkan TUHAN, yang harus kamu maklumkan sebagai hari pertemuan kudus untuk mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN, yaitu korban bakaran dan korban sajian, korban sembelihan dan korban-korban curahan, setiap hari sebanyak yang ditetapkan untuk hari itu,
23:38 belum termasuk hari-hari Sabat TUHAN dan belum termasuk persembahan-persembahanmu atau segala korban nazarmu atau segala korban sukarelamu, yang kamu hendak persembahkan kepada TUHAN.
23:39 Akan tetapi pada hari yang kelima belas bulan yang ketujuh itu pada waktu mengumpulkan hasil tanahmu, kamu harus mengadakan perayaan bagi TUHAN tujuh hari lamanya; pada hari yang pertama haruslah ada perhentian penuh dan juga pada hari yang kedelapan harus ada perhentian penuh.
23:40 Pada hari yang pertama kamu harus mengambil buah-buah dari pohon-pohon yang elok, pelepah-pelepah pohon-pohon korma, ranting-ranting dari pohon-pohon yang rimbun dan dari pohon-pohon gandarusa dan kamu harus bersukaria di hadapan TUHAN, Allahmu, tujuh hari lamanya.
23:41 Kamu harus merayakannya sebagai perayaan bagi TUHAN tujuh hari lamanya dalam setahun; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun. Dalam bulan yang ketujuh kamu harus merayakannya.
23:42 Di dalam pondok-pondok daun kamu harus tinggal tujuh hari lamanya, setiap orang asli di Israel haruslah tinggal di dalam pondok-pondok daun,
23:43 supaya diketahui oleh keturunanmu, bahwa Aku telah menyuruh orang Israel tinggal di dalam pondok-pondok selama Aku menuntun mereka sesudah keluar dari tanah Mesir, Akulah TUHAN, Allahmu."
23:44 Demikianlah Musa menyampaikan kepada orang Israel firman tentang hari-hari raya yang ditetapkan TUHAN.

                     ~~~~~â– ~~~~~

"Itulah hari-hari raya yang ditetapkan Tuhan, yang harus kamu maklumkan sebagai hari pertemuan kudus untuk mempersembahkan korban api-apian kepada Tuhan, yaitu korban bakaran dan korban sajian, korban sembelihan dan korban-korban curahan, setiap hari sebanyak yang ditetapkan untuk hari itu" (lmamat 23:37).

Pembukaan.

Imamat 23 menyoroti beberapa hari raya penting: Sabat, Paskah, Hari Raya Roti Tidak Beragi, Hari Raya Buah Sulung, Pentakosta, Hari Pendamaian, Hari Raya Terompet, dan Hari Raya Pondok Daun. 
Di sini, Tuhan menghadirkan serangkaian perayaan sakral, yang masing-masing memiliki makna dan tujuan khusus. 

Terhubung dengan yang llahi.

Mengacu pada hari raya keagamaan umat Israel, khususnya dalam pengorbanan dan persembahan yang mereka persembahkan kepada Tuhan. Imamat 23:37 ini mungkin terkesan asing bagi sebagian orang, namun sebenarnya ayat ini memiliki ajaran penting yang dapat diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan. Perayaan-perayaan khidmat yang disebutkan dalam lmamat 23 ini adalah saat-saat penting ketika bangsa Israel menghormati Tuhan dan mengungkapkan rasa syukur dan hormat mereka kepada-Nya. 

Saat ini, meskipun kita tidak merayakan hari raya yang sama, kita dapat merenungkan pentingnya memiliki momen sakral dalam hidup kita untuk terhubung dengan Yang Ilahi dan mengenali kehadiran sesuatu yang lebih besar dari diri kita sendiri. Mengenai persembahan dan korbannya, kita dapat memahami bahwa itu adalah bentuk pengorbanan pribadi dan spiritual. Sebagai pengikut Tuhan, kita harus rela berkorban demi iman kita dan demi Dia yang kita ikuti.

Refleksi.

Pengorbanan tidaklah harus bersifat fisik atau materi, namun bisa berupa mental atau emosional. Dengan mengembangkan disiplin yang mendukung keyakinan dan nilai-nilai kita, kita memberikan persembahan kepada Tuhan. Bahkan, ayat 37 lmamat 23 ini juga bisa kita terapkan dalam hubungan kita dengan orang lain. Kesediaan untuk berkorban dan memberikan persembahan dalam hubungan kita, seperti mendengarkan dengan cermat, memaafkan, meminta maaf, dan menunjukkan rasa hormat dan cinta, dapat menumbuhkan komunitas yang sakral dan harmonis. Selain itu, ada ajaran penting di sini tentang pentingnya melakukan sesuatu pada waktu yang tepat dan dalam urutan yang benar. Dengan merayakan hari raya ini, bangsa Israel menyadari pentingnya melakukan segala sesuatunya sesuai dengan rencana Tuhan dan pada waktu yang tepat. Kita juga bisa belajar menghargai waktu dan ketertiban serta berdisiplin dalam tindakan dan keputusan kita, membiarkan Tuhan menjadi pembimbing dan pemimpin hidup kita. 

Bagaimana menerapkan Imamat 23:37 dalam kehidupan kita sehari-hari? Pertama, kita dapat membuat keputusan yang sejalan dengan keyakinan dan nilai-nilai kita, berkorban demi iman dan komitmen kita kepada Tuhan dan, oleh karena itu, kepada orang lain. Kita juga bisa memupuk momen-momen sakral dalam hidup kita, baik melalui doa, meditasi, bacaan keagamaan, atau menghadiri kebaktian keagamaan. Demikian pula, kita bisa disiplin dalam waktu dan tindakan kita, menghargai waktu dan ketertiban, serta dibimbing oleh Tuhan. 

Kesimpulannya, meskipun Imamat 23:37 mengacu pada hari raya keagamaan tertentu, Imamat 23:37 mempunyai ajaran penting yang dapat diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan. Hal ini mengajarkan kita untuk berdisiplin, berkorban dan mempersembahkan, menghargai momen-momen sakral, serta menghargai waktu dan ketertiban. 
Jika kita menerapkan ajaran-ajaran ini dalam hubungan, keputusan, dan tindakan kita, kita dapat memupuk kehidupan yang lebih harmonis dan bermakna. 

Penutup.

Saat kita melihat Imamat 23:37 dan ajarannya tentang pengorbanan dan momen sakral, kita mengundang diri sendiri untuk merenungkan bagaimana kita dapat mengintegrasikan yang ilahi ke dalam kehidupan kita sehari-hari. Setiap pengorbanan kecil yang kita lakukan demi nilai-nilai kita, setiap momen yang kita simpan untuk rasa syukur dan hubungan spiritual, membawa kita lebih dekat kepada Tuhan dan diri kita sendiri. Dengan menghormati momen dan keputusan tersebut, kita tidak hanya memupuk kehidupan yang memuaskan, namun kita juga menginspirasi orang-orang di sekitar kita untuk melakukan hal yang sama. Selamat beraktifitas, semoga Tuhan memberkati

Kamis Prapaskah keempat
April 03'2025
Luisfunan💕

Komentar

Benih Kehidupan

Tumbuhkan Cinta kasih (Michael Kolo)

DARI KEMATIAN KE KEHIDUPAN KEKAL

KETIKA IBLIS MENGUASAI