Jalan Menuju Kebahagiaan
Bacaan Lukas 11:27-28
Siapa yang berbahagia
11:27 Ketika Yesus masih berbicara, berserulah seorang perempuan dari antara orang banyak dan berkata kepada-Nya: "Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau."
11:28 Tetapi Ia berkata: "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya."
~~~~~●~~~~~
Pembukaan.
Alkitab adalah panduan tak terbantahkan bagi mereka yang mencari tujuan hidup. Alkitab adalah buku yang paling banyak dibaca di dunia, dan ajarannya dapat diterapkan dalam situasi apa pun. Lukas pasal 11 adalah bagian dari Alkitab, pasal ini membahas ajaran Yesus tentang doa dan spiritualitas. Pelajaran penting apa saja yang disampaikan? Teks instruktif ini mencakup Doa Bapa Kami, perumpamaan tentang sahabat yang tekun, dan ajaran tentang cara mencari tanda-tanda. Yesus juga menegur orang Farisi dan ahli Taurat, menyingkap kemunafikan mereka. Pasal ini menekankan pentingnya ketekunan dalam doa dan kemurnian batin. Melanjutkan Lukas 11, Injil hari ini sangat singkat, tetapi mengandung makna penting dalam keseluruhan Injil Lukas.
Injil ini memberi kita kunci untuk memahami apa yang Lukas ajarkan tentang Maria, ibu Yesus. Apa yang Tuhan katakan kepada saya atau kita dalam perikop ini? Mari kita pelajari bersama!
Pendalaman Lukas 11:27-28.
Dalam teks yang indah dan singkat ini kita menemukan referensi yang hebat tentang kehidupan ketaatan yang dipimpin oleh Bunda Maria, di mana dia dikenali oleh perempuan itu tidak hanya karena telah mengandung Yesus dalam rahimnya, namun kita juga menyadari bahwa, hal terbesar adalah melihat bagaimana Yesus sendiri memujinya dan mengenalinya lebih lagi karena dia tahu bagaimana menjadi kesaksian ketaatan terbesar kepada Tuhan dan juga memutuskan, setiap saat, untuk melakukan kehendak-Nya. Kehidupan Bunda Maria adalah model yang mengagumkan dan sempurna tentang apa yang seharusnya dilakukan seseorang untuk Tuhan, dan bagaimana tanpa ragu, kita harus menerima apa yang Bapa kita tawarkan kepada kita untuk hidup dalam persekutuan penuh dengan kehendak-Nya, yang akan membuat kita sangat bahagia. Dengan kesedihan, kita juga dapat mengamati bagaimana ketaatan adalah kebajikan yang sangat sedikit orang miliki saat ini, karena kita menempatkan keinginan kita di atas keinginan orang lain, termasuk keinginan Tuhan. Dalam Injil Lukas, Maria adalah sosok yang paling menyerupai Kristus. Kata-katanya kepada malaikat, "Jadilah padaku menurut perkataanmu" (Lukas 1:38), selaras dengan perkataan Yesus, "Bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi " (Lukas 22:42). Maria meninggalkan semua yang dimilikinya untuk menjadi hamba Tuhan (Lukas 1:38).
Refleksi.
Dalam konteks ajaran Yesus, kata "berbahagia" mengacu pada seseorang yang dipenuhi dengan sukacita, kebahagiaan, dan kepuasan. Merupakan suatu hak istimewa untuk dianggap diberkati oleh Yesus sendiri. Apakah seseorang dianggap diberkati tidak bergantung pada status sosial, pendidikan, atau kekuasaannya, tetapi pada hubungannya dengan Allah dan ketaatannya kepada Firman Tuhan. Firman Tuhan adalah panduan kita dalam setiap situasi kehidupan. Jika kita mengikuti ajarannya, tindakan kita akan diarahkan kepada apa yang benar dan baik. Lebih lanjut, Firman Tuhan adalah suara Bapa Surgawi kita, dan ajarannya mengajarkan kita untuk mengasihi Tuhan dan sesama manusia, membuat hidup kita lebih bermakna dan memuaskan. Yesus memberi tahu kita dalam Lukas 11:28 bahwa mereka yang mendengar Firman Tuhan dan menaatinya akan dianggap berbahagia. Mereka yang melakukan ini menerima kebenaran dari Firman Tuhan dan menerapkannya dalam hidup mereka. Penting untuk dipahami bahwa Alkitab ditulis untuk mengubah hidup kita, bukan hanya untuk memberi kita informasi. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk mendengar dan menaati Firman Tuhan.
Perikop Lukas 11:27-28 mengingatkan kita bahwa kebahagiaan dan sukacita sejati tidak ditemukan dalam hal-hal duniawi yang dapat kita peroleh, tetapi datang dari hidup sesuai dengan Firman Tuhan. Sebagai manusia, kita sering mencari kebahagiaan dalam hal-hal duniawi, tetapi pesan Alkitab mengajarkan kita untuk mencari sukacita kekal di dalam Kristus Yesus. Lebih lanjut, ayat ini mengajak kita untuk merenungkan hidup kita sendiri dan memeriksa diri kita sendiri. Apakah kita mendengar dan menaati Firman Tuhan? Jika tidak, kita harus bertanggung jawab dan membuat perubahan yang diperlukan. Dengan mendengar dan menaati Firman Tuhan, kita memastikan kehidupan yang penuh dan kehidupan yang sesuai dengan tujuan Tuhan.
Ketaatan pada Firman Tuhan bukanlah tugas yang mudah. Itu membutuhkan upaya yang terus-menerus dan kemauan untuk mengubah pikiran dan sikap kita. Namun, dengan menaati Firman Tuhan, kita hidup dalam damai dan selaras dengan rencana-Nya bagi kita. Pertanyaan penting yang harus kita tanyakan pada diri sendiri adalah: Apakah kita bersedia melakukan apa yang benar dan baik di mata Tuhan? Jawaban atas pertanyaan ini akan menentukan hubungan kita dengan-Nya. Jika kita memutuskan untuk melakukan apa yang benar, kita akan berjalan ke arah yang Dia inginkan untuk hidup kita. Singkatnya, mendengar dan menaati Firman Tuhan menuntun kita untuk menemukan sukacita dan kebahagiaan kekal yang hanya dapat ditemukan di dalam Dia. Merangkul kebenaran Alkitab dan menerapkannya dalam hidup kita memungkinkan kita untuk hidup sesuai dengan tujuan Tuhan dan berjalan dalam damai dan harmonis dengan Bapa Surgawi kita.
Penutup.
Setiap hari adalah kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Firman Tuhan, sebuah undangan untuk mendengarkan suara-Nya dan membiarkan kasih-Nya membentuk hidup kita. Dalam Lukas 11:28, kita menemukan janji yang manis: dengan memilih untuk mendengarkan dan menaati, kita tidak hanya dipenuhi dengan sukacita, tetapi juga dengan kasih karunia. Kebahagiaan sejati tidak ditemukan dalam pujian yang dangkal atau pencapaian materi, melainkan dalam kemampuan untuk mendengarkan sabda Allah dan menghidupinya dalam kehidupan sehari-hari. Perempuan di antara kerumunan itu, dengan seruannya, mencerminkan kekaguman yang tulus kepada ibu Yesus. Tanggapan Yesus, pada dasarnya, menekankan fakta bahwa kebahagiaan dan kebahagiaan sejati ditemukan dalam mendengar dan menaati Firman Tuhan. Bunda Maria adalah model teladan iman. Dari kerendahan hatinya dia mendengar Firman Tuhan untuk menjadi ibu Yesus sekaligus Hamba Tuhan. Fakta bahwa perempuan itu menyoroti peran ibu Yesus dalam hidup-Nya hanyalah sebuah pengalih perhatian dari hal utama: "Mendengarkan dan Menaati Tuhan." Dengan demikian, kita menemukan bahwa kebahagiaan sejati bersemi dari dalam, di dalam hati yang berserah kepada kehendak-Nya.
Selamat beraktifitas, semoga Tuhan memberkati.
Rabu pekan biasa ke-20
Agustus 20'2025
Luisfunan💕
Komentar
Posting Komentar