Cerminkan Karakter Kristus setiap hari
Bacaan Lukas 20:45-47
Yesus menasihatkan supaya waspada terhadap ahli-ahli Taurat
20:45 Ketika semua orang banyak mendengarkan, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya:
20:46 "Waspadalah terhadap ahli-ahli Taurat yang suka berjalan-jalan memakai jubah panjang dan suka menerima penghormatan di pasar, yang suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan di tempat terhormat dalam perjamuan,
20:47 yang menelan rumah janda-janda dan yang mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Mereka itu pasti akan menerima hukuman yang lebih berat."
~~~~~●~~~~~
Pembukaan.
Lukas pasal 20 menggambarkan pertentangan terakhir Yesus dengan para penguasa. Bagaimana Sang Guru menanggapi tantangan-tantangan ini? Teks yang menegangkan ini mencakup pertanyaan-pertanyaan tentang Kuasa Yesus, perumpamaan tentang penggarap-penggarap kebun anggur yang jahat, dan perdebatan tentang kebangkitan dan Mesias. Yesus juga memperingatkan para ahli Taurat. Pasal ini mengungkapkan hikmat ilahi Kristus dalam menghadapi pertentangan manusia dan identitas-Nya sebagai Anak Daud dan Tuhan. Lukas 20 menjadi latar bagi peristiwa-peristiwa klimaksnya. Menutup Lukas pasal dua puluh, lnjil hari ini menghadirkan nasehat Yesus untuk waspada terhadap ahli Taurat. Apakah saya mencari pengakuan atau persetujuan Tuhan untuk tindakan rohani saya? Apakah doa-doa saya merupakan percakapan yang tulus dengan Tuhan atau formalitas? Mari kita dalami bersama makna nasehat ini.
Pendalaman Lukas 20:45-47.
Yesus memperingatkan murid-murid-Nya tentang ahli-ahli Taurat dan perilaku munafik mereka. Bagian ini menyoroti pentingnya integritas rohani dalam menghadapi penampilan keagamaan. Yesus memanggil para pengikut-Nya untuk menolak kesia-siaan dan eksploitasi, mencari kehidupan yang rendah hati dan pelayanan. Yesus mencela bagaimana ahli-ahli Taurat mencari pengakuan dan rasa hormat atas posisi mereka, menggunakan agama mereka sebagai sarana untuk memuaskan kesombongan mereka. Sikap ini mendistorsi spiritualitas sejati, yang seharusnya berfokus pada Tuhan dan bukan pada ego. Ahli Taurat senang dengan posisi kekuasaan dan hak istimewa, memprioritaskan status di atas pelayanan. Yesus mengkritik sikap ini karena bertentangan dengan panggilan untuk kepemimpinan yang rendah hati (lihat Matius 23:11 "Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.") Yesus mengungkapkan bagaimana ahli Taurat, terlepas dari fasad keagamaan mereka, mengeksploitasi yang paling lemah, seperti para janda.
Ini menunjukkan keterputusan yang mendalam antara pesan dan tindakan mereka (lihat Yakobus 1:27: “Agama yang murni dan tak bercacat di hadapan Allah… ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka.”)
Doa para ahli Taurat lebih merupakan pertunjukan publik daripada percakapan dari hati ke hati dengan Tuhan. Yesus menunjukkan bahwa kemunafikan mengalahkan tujuan iman yang sebenarnya: hubungan yang tulus dengan Bapa (lihat Matius 6:6: “Ketika kamu berdoa, masuklah ke dalam kamarmu… dan Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.” ) Yesus tidak hanya mengecam kemunafikan, tetapi juga memperingatkan tentang penghakimannya. Mereka yang menyalahgunakan kedudukan rohani mereka untuk menyakiti orang lain akan menghadapi keadilan ilahi (lihat Roma 14:12: “Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah.”)
Refleksi.
Pembaca terkasih, renungkan apakah Anda mencari persetujuan manusia untuk tindakan rohani Anda? Hubungan sejati dengan Tuhan tidak membutuhkan tepuk tangan, melainkan ketulusan dan kerendahan hati. Periksa motivasi Anda untuk melayani. Apakah karena kasih kepada Tuhan atau pengakuan? Kepemimpinan sejati didasarkan pada pelayanan tanpa pamrih. Tanyakan pada diri Anda sendiri apakah tindakan Anda bermanfaat bagi orang lain atau apakah tindakan itu berkontribusi pada penderitaan mereka? Carilah cara untuk mendukung mereka yang membutuhkan, mencerminkan belas kasihan Yesus.
Evaluasi kemurnian kehidupan rohani Anda. Tuhan mencari hati yang tulus, bukan penampilan yang kosong. Hiduplah dengan integritas, ingatlah bahwa tindakan kita akan dihakimi oleh Allah. Kasih karunia mengundang kita untuk bertobat dan menjalani hidup yang benar.
Penutup.
Yesus mengingatkan kita bahwa spiritualitas sejati tidak diukur dari penampilan, tetapi dari kerendahan hati dan ketulusan hati. Bagian ini mengajak kita untuk menolak kesombongan, kemunafikan, dan eksploitasi, serta untuk menjalani iman yang sejati yang berdampak kepada orang lain dengan kasih dan keadilan. Bagian ini mengingatkan kita bahwa Kerajaan Allah bukan tentang seberapa banyak yang kita tunjukkan kepada orang lain, tetapi tentang seberapa banyak kita mengizinkan Allah mengubah hati kita. Setiap tindakan kerendahan hati dan setiap momen doa yang tulus adalah kesempatan untuk memperdalam hubungan kita dengan-Nya. Anda dapat membuat perbedaan dengan mencerminkan Kristus dengan keaslian dan kasih! Periksa sikap dan praktik rohani Anda minggu ini. Carilah kesempatan untuk melayani dengan rendah hati, berdoa secara rahasia, dan membantu mereka yang paling rentan tanpa mencari imbalan. Berkomitmenlah untuk mencerminkan karakter Kristus dalam setiap aspek kehidupan Anda.
Selamat beraktifitas, semoga Tuhan memberkati.
Jumat pekan biasa ke 26
Oktober 03'2025
Luisfunan💕
Komentar
Posting Komentar