Kewaspadaan Rohani

Bacaan Lukas 21:25-33
Kedatangan Anak Manusia Perumpamaan tentang pohon ara

21:25 "Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut.
21:26 Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang.
21:27 Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.
21:28 Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat."
21:29 Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: "Perhatikanlah pohon ara atau pohon apa saja.
21:30 Apabila kamu melihat pohon-pohon itu sudah bertunas, kamu tahu dengan sendirinya bahwa musim panas sudah dekat.
21:31 Demikian juga, jika kamu melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah, bahwa Kerajaan Allah sudah dekat.
21:32 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya terjadi.
21:33 Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu."

                       ~~~~~●~~~~~

Pembukaan.

Lukas pasal 21 menyajikan ajaran eskatologis Yesus. Apa yang akan terjadi di masa depan bagi para pengikut Kristus? Teks nubuat ini mencakup pujian atas persembahan janda miskin dan prediksi tentang kehancuran Bait Suci, peperangan, dan penganiayaan. Yesus berbicara tentang kedatangan-Nya yang kedua dan perlunya kewaspadaan. Pasal ini menekankan kedaulatan Allah atas sejarah dan panggilan untuk setia di masa-masa sulit. Lukas 21 menawarkan harapan dan bimbingan untuk akhir zaman.

Pendalaman Lukas 21:25-33.

Pembaca terkasih, Yesus berbicara tentang peristiwa-peristiwa yang akan mendahului kedatangan-Nya yang kedua, tanda-tanda kosmik dan duniawi yang akan terjadi, dan bagaimana kita harus hidup di tengah-tengah masa-masa sulit ini. Perikop ini mengundang kita untuk tetap waspada, berharap, dan beriman saat kita menantikan kedatangan Juruselamat kita kembali. Melalui ayat-ayat ini, Yesus memberi kita gambaran umum tentang akhir zaman, di mana umat manusia akan mengalami kesedihan yang luar biasa, tetapi juga penghiburan yang luar biasa bagi mereka yang percaya kepada-Nya. Kembali mengingat apa yang sudah kita baca beberapa hari lalu, kita mengulangi tanda-tanda yang disebutkan dalam Injil Lukas 21: Tanda pertama: Mesias-Mesias palsu (Lukas 21:8); Tanda kedua: perang dan revolusi (Lukas 21:9); Tanda ketiga: bangsa-bangsa yang berperang melawan bangsa-bangsa lain, suatu kerajaan melawan kerajaan lain (Lukas 21:10); Tanda keempat: gempa bumi di berbagai tempat (Lukas 21:11); Tanda kelima: kelaparan, tulah, dan tanda-tanda di langit (Lukas 21:11); Tanda keenam: penganiayaan terhadap orang Kristen (Lukas 21:12-19). Tanda ketujuh: kehancuran Yerusalem (Lukas 21:20-24). 
Dalam Injil hari ini kita memiliki kelanjutan dari Wacana Apokaliptik yang memberikan kita tanda ke-8, yang harus terjadi sebelum akhir zaman untuk memberi tempat bagi dunia baru, kepada "Langit baru dan Bumi Baru" (Yesaya 65:17). Yesus memulai dengan menggambarkan peristiwa-peristiwa kosmik yang akan menyertai kedatangan-Nya kembali. Tanda-tanda pada matahari, bulan, dan bintang-bintang melambangkan kekacauan kosmik, sebuah kerusakan dalam tatanan alam. Kesusahan dan kebingungan di antara bangsa-bangsa akan tercermin dalam ketakutan yang meluas terhadap bencana alam dan peristiwa supernatural. (Lihat Matius 24:29: “Segera sesudah siksaan pada masa itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit dan kuasa-kuasa langit akan goncang"). Yesus menggambarkan kedatangan-Nya kembali sebagai sebuah peristiwa yang terlihat dan mulia. Kedatangan Anak Manusia, yang merujuk pada diri-Nya sendiri, akan penuh kuasa dan disertai dengan kemuliaan yang besar. Tidak akan ada keraguan tentang kedatangan-Nya kembali, dan semua mata akan melihat-Nya. Peristiwa ini akan menandai puncak sejarah dan awal dari penyempurnaan Kerajaan-Nya. (Lihat Matius 24:30: “Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap, ketika mereka melihat Anak Manusia datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya"). Yesus menasihati murid-murid-Nya untuk tetap waspada dan siap. Ketika kita melihat tanda-tanda akhir zaman sedang digenapi, kita hendaknya mengangkat kepala kita dengan penuh pengharapan, karena penebusan sudah dekat. Di tengah kesulitan, janji Kristus mendorong kita untuk menatap masa depan dengan penuh pengharapan (Lihat Matius 24:42: “Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang"). Selanjutnya, Yesus menggunakan perumpamaan pohon ara untuk mengajar murid-murid-Nya bagaimana memahami zaman. Sama seperti kita tahu bahwa musim panas sudah dekat ketika pohon-pohon bertunas, kita dapat mengenali tanda-tanda kedatangannya dengan mengamati peristiwa-peristiwa yang terjadi di dunia. Hal ini mengajak kita untuk peka terhadap zaman dan memperhatikan pergerakan Tuhan dalam sejarah (Lihat Matius 24:32-33: “Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara: Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu bahwa musim panas sudah dekat. Demikian juga, jika kamu melihat semuanya ini, ketahuilah bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu"). Yesus meyakinkan kita bahwa semua yang telah Dia katakan akan digenapi. Meskipun langit dan bumi akan berlalu, perkataan Kristus akan tetap teguh. Janji-Nya pasti dan dapat diandalkan. Sebagai orang percaya, kita dapat sepenuhnya percaya pada kebenaran firman-Nya, bahkan ketika segala sesuatu tampak tidak stabil (Lihat Matius 24:35: “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu"). 

Dalam Perjanjian Baru, kedatangan Yesus selalu menjadi sumber sukacita dan kedamaian. Bagi mereka yang tertindas dan ditindas, kedatangan Yesus adalah Kabar Baik. Kapankah Dia akan datang? 
Di antara orang Yahudi, pendapat mereka sangat beragam. Orang Saduki dan Herodian berkata: "Zaman Mesias telah tiba!" Mereka percaya bahwa kesejahteraan mereka selama pemerintahan Herodes merupakan ungkapan Kerajaan Allah. Karena itu, mereka tidak menginginkan perubahan dan menentang khotbah Yesus, yang mengajak orang untuk berubah dan bertobat. Orang Farisi berkata: "Kedatangan Kerajaan Allah akan bergantung pada usaha kita dalam menaati hukum Taurat!" Kaum Eseni berkata: "Kerajaan yang dijanjikan hanya akan datang setelah kita membersihkan negeri ini dari segala kenajisan." Di antara umat Kristen, terdapat beragam pendapat yang sama. Beberapa orang di komunitas Tesalonika di Yunani, yang mengandalkan khotbah Paulus, berkata: "Yesus akan kembali!" (1 Tesalonika 4:13-18; 
2 Tesalonika 2:2). Paulus menjawab bahwa hal itu tidak sesederhana yang mereka bayangkan. Dan kepada mereka yang telah berhenti bekerja, ia berkata: "Barangsiapa tidak mau bekerja, janganlah ia makan!" (2 Tesalonika 3:10). Mereka mungkin adalah orang-orang yang pergi mengemis makanan di rumah tetangga pada waktu makan siang. Umat Kristen percaya bahwa Yesus akan kembali setelah Injil diberitakan ke seluruh dunia (Kisah Para Rasul 1:6-11). Dan mereka berpikir bahwa semakin besar upaya untuk menginjili, semakin cepat akhir dunia akan datang. Yang lain, yang lelah menunggu, berkata: "Ia tidak akan kembali!" (2 Petrus 3:4). Yang lain, berdasarkan sabda Yesus, dengan tepat berkata: "Dia sudah ada di antara kita!" (Matius 25:40). Hal yang sama terjadi saat ini. Ada orang yang berkata: "Dengan keadaan yang ada, semuanya berjalan baik, baik di Gereja maupun di masyarakat." Mereka tidak menginginkan perubahan. Yang lain menantikan kedatangan Yesus kembali dengan segera. Yang lain berpikir bahwa Yesus akan kembali melalui karya dan pewartaan kita. Bagi kita, Yesus ada di antara kita (Matius 28:20). Dia sudah ada di pihak kita dalam perjuangan untuk keadilan, perdamaian, dan kehidupan. Namun, kepenuhannya belum tiba. Karena itu, kita menantikan dengan harapan teguh pembebasan total umat manusia dan alam (Roma 8:22-25).

Refleksi.

Kekacauan seperti yang disebutkan Lukas 21:25-26 di alam dan langit mengingatkan kita bahwa kendali Tuhan atas alam semesta adalah mutlak. Terlepas dari bencana yang terjadi di Bumi, sebagai orang percaya kita dapat percaya bahwa Tuhan memegang kendali dan bahwa segala sesuatu memiliki tujuan ilahi. 
Di masa ketidakpastian, bagaimana Anda dapat beristirahat dalam kedaulatan Tuhan? Janji kedatangan Kristus adalah sumber harapan bagi orang percaya. Hidup dalam mengantisipasi kedatangan-Nya memotivasi kita untuk tetap teguh dalam iman. Bagaimana Anda dapat hidup hari ini dengan harapan akan kedatangan Kristus kembali, mengetahui bahwa Dia akan membawa kebenaran dan penebusan? Kewaspadaan rohani adalah kunci kehidupan Kristen. Kita tidak dapat hidup seolah-olah Kristus tidak akan segera datang kembali, tetapi kita harus hidup dengan pengharapan akan kedatangan-Nya. Dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana Anda dapat tetap siap dan waspada secara rohani? Memperhatikan tanda-tanda zaman memungkinkan kita untuk hidup dengan perspektif kekal. Kita harus menyadari apa yang terjadi di dunia dan bagaimana hal ini berkaitan dengan Kitab Suci. Apakah Anda memperhatikan tanda-tanda zaman dan bagaimana tanda-tanda itu memanggil Anda untuk hidup bagi Kristus? Di saat-saat ketidakpastian, janji-janji Allah adalah tempat perlindungan yang pasti. Kita harus percaya bahwa firman-Nya tidak akan pernah gagal. Apakah Anda berpegang teguh pada janji-janji Allah dalam hidup Anda, terutama ketika keadaan tampaknya bertentangan dengannya? 

Penutup.

Lukas 21:25-33 memberi kita wawasan yang mendalam tentang peristiwa-peristiwa akhir yang akan mendahului kedatangan Kristus yang kedua kali. Meskipun bagian ini menggambarkan masa-masa kesusahan yang besar, bagian ini juga memanggil kita untuk hidup dengan pengharapan, kewaspadaan, dan kesetiaan. Sebagai orang Kristen, kita dipanggil untuk tetap teguh dalam iman kita, percaya pada janji-janji Allah dan dengan penuh harap menantikan kedatangan Juruselamat kita. Hidup dalam penantian akan kedatangan-Nya memotivasi kita untuk hidup dengan setia dan membagikan kasih serta kebenaran-Nya kepada orang lain. Meskipun kita hidup di masa yang tidak pasti dan seringkali penuh masalah, sebagai pengikut Kristus, kita yakin bahwa Dia akan kembali dalam kemuliaan untuk menegakkan Kerajaan-Nya. Sambil menantikan hari itu, kita dapat hidup dengan damai, pengharapan, dan tujuan yang jelas. Hari ini adalah hari yang baik untuk merenungkan iman kita dan memperbarui komitmen kita kepada Kristus. Iman Anda memiliki tujuan yang kekal, dan Allah menyertai Anda di setiap langkah! Hari ini saya mengundang Anda untuk merenungkan kehidupan rohani Anda. Apakah Anda hidup dalam penantian akan kedatangan Kristus yang kedua kali? Bagaimana Anda dapat tetap waspada dan siap untuk hari besar itu? Saya mendorong Anda untuk berpegang teguh pada janji-janji Tuhan dan menjalani setiap hari dengan harapan, mengetahui bahwa Dia setia untuk menggenapi semua yang telah dijanjikan-Nya. 
Selamat beraktifitas, semoga Tuhan memberkati.

Rabu pekan biasa ke 27
Oktober 07'2025
Luisfunanđź’•

Komentar

Benih Kehidupan

Tumbuhkan Cinta kasih (Michael Kolo)

DARI KEMATIAN KE KEHIDUPAN KEKAL

KETIKA IBLIS MENGUASAI