Kasih Karunia yang Mengubah Segalanya

Bacaan Ulangan 9:1-6
Orang Israel diperingatkan supaya jangan membanggakan jasanya

9:1 "Dengarlah, hai orang Israel! Engkau akan menyeberangi sungai Yordan pada hari ini untuk memasuki serta menduduki daerah bangsa-bangsa yang lebih besar dan lebih kuat dari padamu, yakni kota-kota besar yang kubu-kubunya sampai ke langit--
9:2 suatu bangsa yang besar dan tinggi, orang Enak, yang kaukenal dan yang tentangnya kaudengar orang berkata: Siapakah yang dapat bertahan menghadapi orang Enak?
9:3 Maka ketahuilah pada hari ini, bahwa TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan di depanmu laksana api yang menghanguskan; Dia akan memunahkan mereka dan Dia akan menundukkan mereka di hadapanmu. Demikianlah engkau akan menghalau dan membinasakan mereka dengan segera, seperti yang dijanjikan kepadamu oleh TUHAN.
9:4 Janganlah engkau berkata dalam hatimu, apabila TUHAN, Allahmu, telah mengusir mereka dari hadapanmu: Karena jasa-jasakulah TUHAN membawa aku masuk menduduki negeri ini; padahal karena kefasikan bangsa-bangsa itulah TUHAN menghalau mereka dari hadapanmu.
9:5 Bukan karena jasa-jasamu atau karena kebenaran hatimu engkau masuk menduduki negeri mereka, tetapi karena kefasikan bangsa-bangsa itulah, TUHAN, Allahmu, menghalau mereka dari hadapanmu, dan supaya TUHAN menepati janji yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni Abraham, Ishak dan Yakub.
9:6 Jadi ketahuilah, bahwa bukan karena jasa-jasamu TUHAN, Allahmu, memberikan kepadamu negeri yang baik itu untuk diduduki. Sesungguhnya engkau bangsa yang tegar tengkuk!"

                         ~~~~~●~~~~~

Pembukaan.

Ulangan 9 memperingatkan kita terhadap kesombongan rohani. Kasih karunia Allah menantang setiap sistem jasa manusia. Musa mengingatkan Israel bahwa masuknya mereka ke Tanah Perjanjian bukanlah upah atas kebenaran mereka, melainkan penggenapan janji-janji Allah kepada nenek moyang mereka. Teks yang tajam ini mengingatkan kita pada kisah anak lembu emas, syafaat Musa, dan pemberontakan-pemberontakan lainnya di padang gurun. Pasal ini menekankan kasih karunia Allah yang tidak selayaknya diperoleh, bahaya pembenaran diri, dan pentingnya kerendahan hati di hadapan Tuhan.

Pendalaman Ulangan 9:1-6.

Musa memperingatkan Israel tentang peperangan yang akan datang melawan bangsa-bangsa yang kuat, tetapi meyakinkan mereka bahwa kemenangan akan datang melalui campur tangan Allah (Ulangan 9:1-3). Kuasa Allah menyertai Israel, mengalahkan musuh-musuhnya (lihat juga Yosua 23:3 dan Keluaran 23:27). Allah menegaskan bahwa Israel dipilih bukan karena kebenarannya, melainkan karena kejahatan bangsa-bangsa lain dan kesetiaan Allah pada janji-janji-Nya (Ulangan 9:4-6). Kasih karunia Allah nyata dalam hubungan-Nya dengan Israel (lihat juga Roma 9:15-16 dan Titus 3:5).

Refleksi.

Pesan Ulangan 9:1-6 jelas: Tuhan memberkatimu bukan karena kebenaranmu, melainkan karena kesetiaan-Nya. Dia berjuang untukmu, menepati janji-janji-Nya, dan bertindak dengan penuh kuasa. Bagian kita bukanlah untuk menyombongkan diri, melainkan untuk hidup dengan kerendahan hati, kasih, dan rasa syukur. Ingatlah bahwa semua yang kamu miliki berasal dari tangan-Nya, bukan dari jasamu sendiri. Mungkin hari ini kamu bertanya-tanya apakah kamu pantas mendapatkan apa yang kamu miliki. Atau mungkin kamu bergumul dengan pikiran bahwa kamu tidak cukup. Izinkan saya memberi tahumu sesuatu: Tuhan telah memutuskan untuk mengasihimu. Bukan karena pencapaianmu, melainkan karena kamu milik-Nya. Dan jika Dia berjuang untukmu, tidak ada rintangan yang terlalu besar. Berjalanlah dalam kasih karunia-Nya, hiduplah dengan rasa syukur, dan percayalah bahwa Tuhan yang sama yang berjanji juga akan menggenapi janji-janji-Nya. Hari ini adalah waktunya untuk berhenti sejenak dan mengakui kesetiaan Tuhan dalam hidupmu. Jangan terus-menerus menganggap dirimu layak menerima berkat-berkat itu. Rendahkanlah dirimu di hadapan-Nya, berikanlah kemuliaan kepada-Nya, dan hiduplah untuk mengasihi-Nya dengan segenap keberadaanmu. Ubahlah cara berpikir Anda: segala sesuatu terjadi karena kasih karunia, dan kasih karunia itu seharusnya mengubah Anda.

Penutup.

Di saat-saat frustrasi dan putus asa, marilah kita mengingat bahwa setiap secercah cahaya dalam hidup kita adalah bukti kasih karunia Allah yang tak tergoyahkan. Terlepas dari kelemahan dan kegagalan kita, kasih-Nya terus menerangi jalan kita, mengingatkan kita bahwa kita tidak ditentukan oleh pergumulan kita, melainkan oleh kesetiaan-Nya. Merenungkan kebenaran ini memenuhi hati kita dengan harapan dan rasa syukur, memberi kita keberanian untuk menghadapi setiap hari dengan kerendahan hati, mengetahui bahwa setiap anugerah yang sempurna berasal dari-Nya. Selamat beraktifitas, semoga Tuhan memberkati.

Jumat pekan biasa ke 33
November 20'2025
Luisfunan 💕

Komentar

Benih Kehidupan

Tumbuhkan Cinta kasih (Michael Kolo)

DARI KEMATIAN KE KEHIDUPAN KEKAL

KETIKA IBLIS MENGUASAI