Keunikan Allah

Bacaan Ulangan 4:30-40

4:30 Apabila engkau dalam keadaan terdesak dan segala hal ini menimpa engkau di kemudian hari, maka engkau akan kembali kepada TUHAN, Allahmu, dan mendengarkan suara-Nya.
4:31 Sebab TUHAN, Allahmu, adalah Allah Penyayang, Ia tidak akan meninggalkan atau memusnahkan engkau dan Ia tidak akan melupakan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu.
4:32 Sebab cobalah tanyakan, dari ujung langit ke ujung langit, tentang zaman dahulu, yang ada sebelum engkau, sejak waktu Allah menciptakan manusia di atas bumi, apakah ada pernah terjadi sesuatu hal yang demikian besar atau apakah ada pernah terdengar sesuatu seperti itu.
4:33 Pernahkah suatu bangsa mendengar suara ilahi, yang berbicara dari tengah-tengah api, seperti yang kaudengar dan tetap hidup?
4:34 Atau pernahkah suatu allah mencoba datang untuk mengambil baginya suatu bangsa dari tengah-tengah bangsa yang lain, dengan cobaan-cobaan, tanda-tanda serta mujizat-mujizat dan peperangan, dengan tangan yang kuat dan lengan yang teracung dan dengan kedahsyatan-kedahsyatan yang besar, seperti yang dilakukan TUHAN, Allahmu, bagimu di Mesir, di depan matamu?
4:35 Engkau diberi melihatnya untuk mengetahui, bahwa Tuhanlah Allah, tidak ada yang lain kecuali Dia.
4:36 Dari langit Ia membiarkan engkau mendengar suara-Nya untuk mengajari engkau, di bumi Ia membiarkan engkau melihat api-Nya yang besar, dan segala perkataan-Nya kaudengar dari tengah-tengah api.
4:37 Karena Ia mengasihi nenek moyangmu dan memilih keturunan mereka, maka Ia sendiri telah membawa engkau keluar dari Mesir dengan kekuatan-Nya yang besar,
4:38 untuk menghalau dari hadapanmu bangsa-bangsa yang lebih besar dan lebih kuat dari padamu, untuk membawa engkau masuk ke dalam negeri mereka dan memberikannya kepadamu menjadi milik pusakamu, seperti yang terjadi sekarang ini.
4:39 Sebab itu ketahuilah pada hari ini dan camkanlah, bahwa Tuhanlah Allah yang di langit di atas dan di bumi di bawah, tidak ada yang lain.
4:40 Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya."

                 ~~~~~●~~~~~

Pembukaan.

Ulangan pasal 4 menyajikan panggilan untuk taat. Mengapa Musa menekankan kesetiaan pada hukum Allah? Teks fundamental ini mendesak Israel untuk menaati perintah-perintah, mengenang perjumpaan dengan Allah di Horeb, dan memperingatkan terhadap penyembahan berhala. Pasal ini menyoroti keunikan Allah, pentingnya mewariskan iman kepada generasi mendatang, dan kasih Allah bagi umat-Nya. 

Pendalaman Ulangan 4:30-40.

Pembaca terkasih, bacaan Alkitab yang kita baca hari ini masih dalam konteks "Musa menasihati bangsa itu memelihara hukum Allah" (Lihat struktur pembagian tema pasal ini pada Alkitab anda). Musa mengakhiri khotbahnya dengan menasihati Israel untuk mengakui bahwa Tuhan adalah Allah di atas segalanya dan menaati perintah-perintah-Nya agar mereka dapat memperpanjang umur mereka di bumi (Ulangan 4:39-40).
Ketaatan menghasilkan berkat dan umur panjang, yang menunjukkan kebaikan Allah (lihat juga Yosua 23:14 dan Matius 7:24-25). Mari kita masuki lebih dalam tentang nasihat Musa ini. Kitab Ulangan adalah salah satu kitab terpenting dalam Perjanjian Lama. Kitab ini tidak hanya menghimpun hukum dan sejarah bangsa Israel, tetapi juga menawarkan serangkaian refleksi tentang pentingnya menaati Tuhan dan mengakui-Nya sebagai satu-satunya Allah yang benar. Dari Ulangan pasal 4, ayat 39, kita diberi tahu bahwa "TUHAN adalah Allah di langit di atas dan di bumi di bawah; tidak ada yang lain." Raja Salomo mengakui tentang ini. 
Salomo menggemakan monoteisme dan kesetiaan pada perjanjian yang ditekankan dalam Ulangan 4:35-40. "Lalu berkata: 
"Ya TUHAN, Allah Israel! Tidak ada Allah seperti Engkau di langit di atas dan di bumi di bawah; Engkau yang memelihara perjanjian dan kasih setia kepada hamba-hamba-Mu yang dengan segenap hatinya hidup di hadapan-Mu (1 Raja-raja 8:23). 
Gagasan bahwa tidak ada Allah lain selain Allah Israel merupakan hal mendasar dalam Alkitab dan dalam sejarah bangsa Yahudi. Lebih lanjut, Salomo berbicara tentang kesetiaan Tuhan dalam menjaga perjanjian-Nya dan belas kasihan-Nya terhadap hamba-hamba-Nya. Gagasan ini menunjukkan bahwa Tuhan bukan hanya seseorang di surga, tetapi seseorang yang memiliki hubungan khusus dengan umat-Nya. Tuhan berkomitmen untuk melindungi dan memelihara umat Israel dan selalu setia pada janji-Nya. Bahkan saat ini, banyak orang percaya mengalami belas kasihan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Ayat ini juga menekankan cara kita harus mendekati Tuhan. Salomo mengatakan bahwa mereka yang berjalan di hadapan Tuhan dengan segenap hati mereka adalah hamba-hamba-Nya. Ini berarti bahwa hubungan kita dengan Tuhan bukan hanya formalitas, tetapi hubungan yang didasarkan pada cinta dan penyembahan. Tuhan ingin kita mengasihi Dia dengan segenap hati, jiwa, dan pikiran kita, seperti yang disebutkan dalam Perjanjian Baru (Lihat Matius 22:37). Pertanyaan buat kita sekarang, Mengapa penting untuk mengakui Tuhan sebagai satu-satunya Allah? 

Refleksi.

Pembaca terkasih, mengakui bahwa Tuhan adalah satu-satunya Allah yang benar merupakan hal mendasar bagi kehidupan rohani kita. Ketika kita mengakui keberadaan dan kuasa Tuhan, kita mengakui bahwa ada sesuatu yang melampaui diri kita. Hal ini dapat mendatangkan rasa rendah hati, mengetahui bahwa kita bukanlah pemilik alam semesta. Lebih jauh lagi, mengakui Tuhan sebagai satu-satunya Tuhan juga dapat memberi kita penghiburan dan kedamaian di masa-masa sulit, mengetahui bahwa kita tidak sendirian dan bahwa ada makhluk tertinggi yang membimbing kita. Namun, penting juga untuk mengakui Tuhan sebagai satu-satunya Tuhan karena ini menuntun kita untuk membuat keputusan yang lebih bijaksana dan lebih bertanggung jawab. 
Bagaimana kita dapat menerapkan ayat ini dalam hidup kita? Menerapkan ayat ini dalam hidup kita berarti mengakui bahwa Tuhan adalah pusat keberadaan kita. Ini mungkin berarti hal yang berbeda bagi orang yang berbeda, tetapi beberapa kemungkinan penerapannya adalah: 
1. Berdoa setiap hari: 
Ucapkan doa harian yang bersyukur kepada Tuhan atas kehadiran-Nya dalam hidup kita dan meminta bimbingan dan kekuatan-Nya untuk menghadapi tantangan sehari-hari. 
2. Renungkan tindakan kita: 
Sebelum membuat keputusan penting, renungkan bagaimana keputusan ini dapat memengaruhi hubungan kita dengan Tuhan dan dengan orang lain. 
3. Pertahankan sikap rendah hati: 
Kenali bahwa kita bukanlah penguasa alam semesta dan bertindak dengan rendah hati terhadap orang lain dan dalam situasi kehidupan. 
Melalui bacaan Alkitab, hari ini kita di undang untuk merenungkan pentingnya mengakui Allah sebagai satu-satunya Allah yang benar. Hal ini dapat memiliki implikasi yang mendalam bagi kehidupan rohani kita dan cara kita membuat keputusan. Dengan merenungkan ayat ini, kita dapat menemukan cara-cara baru untuk lebih dekat dengan Allah dan menjalani hidup yang lebih penuh dan lebih bermakna. 

Penutup.

Saat kita merenungkan keunikan Allah, ayat Ulangan 4:39 yang mengingatkan kita bahwa "Tuhanlah Allah di langit di atas dan di bumi di bawah; tidak ada yang lain," jiwa kita dipenuhi rasa kagum dan syukur. Di dunia yang penuh dengan gangguan dan kebingungan, pengingat ini mengundang kita untuk kembali ke tempat perlindungan-Nya yang aman. Mengenali Tuhan sebagai satu-satunya tempat berlindung dan pembimbing kita memberi kita kedamaian yang melampaui segala akal dan memampukan kita untuk hidup dengan tujuan, mengetahui bahwa hidup kita memiliki makna di bawah kedaulatan-Nya yang tak terbatas. 
Selamat beraktifitas, semoga Tuhan memberkati.

Kamis pekan biasa ke 32
November 13'2025
Luisfunan💕

Komentar

Benih Kehidupan

Tumbuhkan Cinta kasih (Michael Kolo)

DARI KEMATIAN KE KEHIDUPAN KEKAL

KETIKA IBLIS MENGUASAI