Mencari Kekudusan
Bacaan Ulangan 12:15-28
12:15 Tetapi engkau boleh menyembelih dan memakan daging sesuka hatimu, sesuai dengan berkat TUHAN, Allahmu, yang diberikan-Nya kepadamu di segala tempatmu. Orang najis ataupun orang tahir boleh memakannya, seperti juga daging kijang atau daging rusa;
12:16 hanya darahnya janganlah kaumakan, tetapi harus kaucurahkan ke bumi seperti air.
12:17 Di dalam tempatmu tidak boleh kaumakan persembahan persepuluhan dari gandummu, dari anggurmu dan minyakmu, ataupun dari anak-anak sulung lembu sapimu dan kambing dombamu, ataupun sesuatu dari korban yang akan kaunazarkan, ataupun dari korban sukarelamu, ataupun persembahan khususmu.
12:18 Tetapi di hadapan TUHAN, Allahmu, haruslah engkau memakannya, di tempat yang akan dipilih TUHAN, Allahmu, engkau ini, anakmu laki-laki dan anakmu perempuan, hambamu laki-laki dan hambamu perempuan, dan orang Lewi yang di dalam tempatmu, dan haruslah engkau bersukaria di hadapan TUHAN, Allahmu, karena segala usahamu.
12:19 Hati-hatilah, supaya jangan engkau melalaikan orang Lewi, selama engkau ada di tanahmu.
12:20 Apabila TUHAN, Allahmu, telah meluaskan daerahmu nanti, seperti yang dijanjikan-Nya kepadamu dan engkau berpikir: Aku mau makan daging, karena engkau ingin makan daging, maka bolehlah engkau makan daging sesuka hatimu.
12:21 Apabila tempat yang akan dipilih TUHAN, Allahmu, untuk menegakkan nama-Nya di sana, terlalu jauh dari tempatmu, maka engkau boleh menyembelih dari lembu sapimu dan kambing dombamu yang diberikan TUHAN kepadamu, seperti yang kuperintahkan kepadamu, dan memakan dagingnya di tempatmu sesuka hatimu.
12:22 Tetapi engkau harus memakan dagingnya, seperti memakan daging kijang atau daging rusa; baik orang najis maupun orang tahir boleh memakannya.
12:23 Tetapi jagalah baik-baik, supaya jangan engkau memakan darahnya, sebab darah ialah nyawa, maka janganlah engkau memakan nyawa bersama-sama dengan daging.
12:24 Janganlah engkau memakannya; engkau harus mencurahkannya ke bumi seperti air.
12:25 Janganlah engkau memakannya, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, apabila engkau melakukan apa yang benar di mata TUHAN.
12:26 Tetapi persembahan kudusmu yang ada padamu dan korban nazarmu haruslah kaubawa ke tempat yang akan dipilih TUHAN;
12:27 engkau harus mengolah korban bakaranmu, daging dan darahnya, di atas mezbah TUHAN, Allahmu, dan darah korban sembelihanmu haruslah dicurahkan ke atas mezbah TUHAN, Allahmu, tetapi dagingnya boleh kaumakan.
12:28 Dengarkanlah baik-baik segala yang kuperintahkan kepadamu, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian untuk selama-lamanya, apabila engkau melakukan apa yang baik dan benar di mata TUHAN, Allahmu."
~~~~~●~~~~~
Pembukaan.
Ulangan pasal 12 menetapkan tempat ibadah. Mengapa pemusatan ibadah itu penting? Teks mendasar ini memerintahkan penghancuran altar-altar berhala, mendefinisikan tempat yang dipilih oleh Tuhan untuk tempat kudus, dan mengatur persembahan dan perayaan. Pasal itu menekankan kemurnian ibadah, sukacita di hadirat Tuhan, dan larangan praktik-praktik penyembahan berhala. Ulangan 12 membentuk kehidupan kultus Israel. Mari kita dalami bersama bacaan Alkitab ini.
Pendalaman Ulangan 12:15-28.
Ulangan 12, pasal ini terdiri dari 32 ayat yang pembagian isi pasal nya terbagi dalam tiga tema: pertama, Ulangan 12:1-14 berbicara tentang "Satu tempat ibadah" yang sudah kita baca kemarin. Kedua, Ulangan 12:15-28 berbicara tentang "Hal memakan daging". Yang terakhir, Ulangan 12:29-32 berbicara tentang "Peringatan terhadap penyembahan berhala dan ibadah yang sesat". Mari kita mengingat apa yang sudah kita pelajari bersama kemarin. Ulangan pasal 12 menandai pergeseran signifikan dalam wacana Musa, di mana fokusnya beralih kepada ibadah sejati, kemurnian dalam ibadah, dan ketaatan praktis.
Allah memerintahkan Israel tidak hanya untuk menaati perintah-perintah-Nya, tetapi juga untuk melakukannya dengan hati yang berpusat kepada-Nya, dalam konteks kekudusan dan eksklusivitas. Bagian ini menyoroti pentingnya tempat ibadah, penghormatan terhadap yang suci, dan bagaimana hal ini memengaruhi setiap aspek kehidupan sehari-hari orang percaya. Saat ini, meskipun kita tidak berada di bawah Hukum Musa, prinsip-prinsipnya terus membimbing kita menuju kehidupan yang sungguh-sungguh menghormati Allah. Jagalah apa yang suci, hormati kehidupan. Allah menetapkan aturan khusus untuk konsumsi hewan, bukan karena keinginan, tetapi untuk mengajarkan rasa hormat terhadap kehidupan dan terhadap apa yang Ia anggap suci. Darah, simbol kehidupan, harus diperlakukan dengan hati-hati (Ulangan 12:16,23). Saat ini, prinsipnya tetap berlaku: kita harus memperlakukan dengan hormat apa yang Allah anggap suci. Tubuh kita, hidup kita, darah Kristus yang tercurah bagi kita… semua ini memanggil kita untuk hidup dengan kesadaran, kemurnian, dan tanggung jawab. Apakah Anda merawat apa yang suci yang telah Allah percayakan kepada Anda?
Refleksi.
Ulangan 12 mengingatkan kita bahwa Allah tidak hanya tertarik pada ibadah kita, tetapi juga pada cara kita beribadah. Dia mencari hati yang tulus, taat, khidmat, dan penuh sukacita. Dia memanggil kita untuk melenyapkan berhala, mencari Dia di tempat yang tepat, beribadah kepada-Nya dengan tertib, menikmati berkat-Nya dengan ketaatan, dan memperlakukan apa yang kudus dengan hormat. Di saat segala sesuatu terasa relatif, Allah memanggil kita untuk beribadah secara absolut, berpusat pada-Nya. Pembaca yang terkasih, jika Anda merasa kehidupan rohani Anda telah menjadi tidak teratur atau ibadah Anda telah menjadi rutinitas, inilah saatnya untuk kembali ke pusat: Kristus. Dia adalah bait suci yang sejati, tempat Allah bertemu dengan umat manusia. Anda tidak membutuhkan hiasan atau ritual kosong. Anda hanya membutuhkan hati yang rela, bersih, dan berserah. Allah ingin tinggal bersama Anda, untuk mengubah rumah Anda menjadi altar, pekerjaan Anda menjadi pelayanan, perkataan Anda menjadi nyanyian pujian. Kembalilah ke pusat, dan Anda akan menemukan tujuan dan sukacita! Jangan tunda sampai besok apa yang Allah katakan kepada Anda hari ini. Mulailah hari ini untuk mengubah hidup Anda menjadi altar yang hidup bagi Tuhan.
Penutup.
Mencari kemurnian dalam kehidupan sehari-hari merupakan tantangan, tetapi juga kesempatan untuk bertumbuh dan mendekatkan diri kepada apa yang benar-benar penting. Para rasul dan penatua sepakat untuk menulis surat kepada orang-orang Kristen non-Yahudi agar mereka menjauhi beberapa hal: makanan yang dipersembahkan kepada berhala, perzinahan, daging binatang yang mati dicekik, dan darah. (Kisah Para Rasul 15:20). Keputusan para rasul ini mencerminkan beberapa hukum tentang makanan yang disebutkan dalam Ulangan 12:16, 23. Kita harus mencari kemurnian dan kekudusan dalam kehidupan kita sehari-hari dan memastikan bahwa tindakan kita selalu sejalan dengan apa yang Tuhan harapkan dari kita. Tidak peduli seberapa menggoda arus dunia ini, kita harus selalu ingat bahwa rumah sejati kita adalah di surga dan bahwa kita harus melakukan segala yang kita bisa untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.
Selamat beraktifitas, semoga Tuhan memberkati.
Kamis pekan biasa ke 34
November 27'2025
Luisfunan💕
Komentar
Posting Komentar