Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2022

Cahaya Dunia

Amsal 20:16-30 20:16 Ambillah pakaian orang yang menanggung orang lain, dan tahanlah dia sebagai sandera ganti orang asing. 20:17 Roti hasil tipuan sedap rasanya, tetapi kemudian mulutnya penuh dengan kerikil. 20:18 Rancangan terlaksana oleh pertimbangan, sebab itu berperanglah dengan siasat. 20:19 Siapa mengumpat, membuka rahasia, sebab itu janganlah engkau bergaul dengan orang yang bocor mulut. 20:20 Siapa mengutuki ayah atau ibunya, pelitanya akan padam pada waktu gelap. 20:21 Milik yang diperoleh dengan cepat pada mulanya, akhirnya tidak diberkati. 20:22 Janganlah engkau berkata: "Aku akan membalas kejahatan," nantikanlah TUHAN, Ia akan menyelamatkan engkau. 20:23 Dua macam batu timbangan adalah kekejian bagi TUHAN, dan neraca serong itu tidak baik. 20:24 Langkah orang ditentukan oleh TUHAN, tetapi bagaimanakah manusia dapat mengerti jalan hidupnya? 20:25 Suatu jerat bagi manusia ialah kalau ia tanpa berpikir mengatakan "Kudus", dan baru menimbang-nimbang sesuda

Hati nurani yang teruji

Amsal 20:1-15 20:1 Anggur adalah pencemooh, minuman keras adalah peribut, tidaklah bijak orang yang terhuyung-huyung karenanya. 20:2 Kegentaran yang datang dari raja adalah seperti raung singa muda, siapa membangkitkan marahnya membahayakan dirinya. 20:3 Terhormatlah seseorang, jika ia menjauhi perbantahan, tetapi setiap orang bodoh membiarkan amarahnya meledak. 20:4 Pada musim dingin si pemalas tidak membajak; jikalau ia mencari pada musim menuai, maka tidak ada apa-apa. 20:5 Rancangan di dalam hati manusia itu seperti air yang dalam, tetapi orang yang pandai tahu menimbanya. 20:6 Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya? 20:7 Orang benar yang bersih kelakuannya--berbahagialah keturunannya. 20:8 Raja yang bersemayam di atas kursi pengadilan dapat mengetahui segala yang jahat dengan matanya. 20:9 Siapakah dapat berkata: "Aku telah membersihkan hatiku, aku tahir dari pada dosaku?" 20:10 Dua macam batu timbangan, dua macam takaran, ke

Tuntunan Tuhan

Amsal 19:18-29 19:18 Hajarlah anakmu selama ada harapan, tetapi jangan engkau menginginkan kematiannya. 19:19 Orang yang sangat cepat marah akan kena denda, karena jika engkau hendak menolongnya, engkau hanya menambah marahnya. 19:20 Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan. 19:21 Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana. 19:22 Sifat yang diinginkan pada seseorang ialah kesetiaannya; lebih baik orang miskin dari pada seorang pembohong. 19:23 Takut akan Allah mendatangkan hidup, maka orang bermalam dengan puas, tanpa ditimpa malapetaka. 19:24 Si pemalas mencelup tangannya ke dalam pinggan, tetapi tidak juga mengembalikannya ke mulut. 19:25 Jikalau si pencemooh kaupukul, barulah orang yang tak berpengalaman menjadi bijak, jikalau orang yang berpengertian ditegur, ia menjadi insaf. 19:26 Anak yang menganiaya ayahnya atau mengusir ibunya, memburukkan dan memalukan diri. 19:27 Hai anakku, jangan lagi mendenga

Pernikahan kristen

Amsal 19:1-17 19:1 Lebih baik seorang miskin yang bersih kelakuannya dari pada seorang yang serong bibirnya lagi bebal. 19:2 Tanpa pengetahuan kerajinanpun tidak baik; orang yang tergesa-gesa akan salah langkah. 19:3 Kebodohan menyesatkan jalan orang, lalu gusarlah hatinya terhadap TUHAN. 19:4 Kekayaan menambah banyak sahabat, tetapi orang miskin ditinggalkan sahabatnya. 19:5 Saksi dusta tidak akan luput dari hukuman, orang yang menyembur-nyemburkan kebohongan tidak akan terhindar. 19:6 Banyak orang yang mengambil hati orang dermawan, setiap orang bersahabat dengan si pemberi. 19:7 Orang miskin dibenci oleh semua saudaranya, apalagi sahabat-sahabatnya, mereka menjauhi dia. Ia mengejar mereka, memanggil mereka tetapi mereka tidak ada lagi. 19:8 Siapa memperoleh akal budi, mengasihi dirinya; siapa berpegang pada pengertian, mendapat kebahagiaan. 19:9 Saksi dusta tidak akan luput dari hukuman, orang yang menyembur-nyemburkan kebohongan akan binasa. 19:10 Kemewahan tidak layak bagi orang b

Hidup dan Mati dikuasai Lidah

Amsal 18:1-24 18:1 Orang yang menyendiri, mencari keinginannya, amarahnya meledak terhadap setiap pertimbangan. 18:2 Orang bebal tidak suka kepada pengertian, hanya suka membeberkan isi hatinya. 18:3 Bila kefasikan datang, datanglah juga penghinaan dan cela disertai cemooh. 18:4 Perkataan mulut orang adalah seperti air yang dalam, tetapi sumber hikmat adalah seperti batang air yang mengalir. 18:5 Tidak baik berpihak kepada orang fasik dengan menolak orang benar dalam pengadilan. 18:6 Bibir orang bebal menimbulkan perbantahan, dan mulutnya berseru meminta pukulan. 18:7 Orang bebal dibinasakan oleh mulutnya, bibirnya adalah jerat bagi nyawanya. 18:8 Perkataan pemfitnah seperti sedap-sedapan, yang masuk ke lubuk hati. 18:9 Orang yang bermalas-malas dalam pekerjaannya sudah menjadi saudara dari si perusak. 18:10 Nama TUHAN adalah menara yang kuat, ke sanalah orang benar berlari dan ia menjadi selamat. 18:11 Kota yang kuat bagi orang kaya ialah hartanya dan seperti tembok yang tinggi menuru

Persahabatan

Amsal 17:13-28 17:13 Siapa membalas kebaikan dengan kejahatan, kejahatan tidak akan menghindar dari rumahnya. 17:14 Memulai pertengkaran adalah seperti membuka jalan air; jadi undurlah sebelum perbantahan mulai. 17:15 Membenarkan orang fasik dan mempersalahkan orang benar, kedua-duanya adalah kekejian bagi TUHAN. 17:16 Apakah gunanya uang di tangan orang bebal untuk membeli hikmat, sedang ia tidak berakal budi? 17:17 Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran. 17:18 Orang yang tidak berakal budi ialah dia yang membuat persetujuan, yang menjadi penanggung bagi sesamanya. 17:19 Siapa suka bertengkar, suka juga kepada pelanggaran, siapa memewahkan pintunya mencari kehancuran. 17:20 Orang yang serong hatinya tidak akan mendapat bahagia, orang yang memutar-mutar lidahnya akan jatuh ke dalam celaka. 17:21 Siapa mendapat anak yang bebal, mendapat duka, dan ayah orang bodoh tidak akan bersukacita. 17:22 Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tet

Belajar dari Kesalahan

Amsal 17:1-12 17:1 Lebih baik sekerat roti yang kering disertai dengan ketenteraman, dari pada makanan daging serumah disertai dengan perbantahan. 17:2 Budak yang berakal budi akan berkuasa atas anak yang membuat malu, dan akan mendapat bagian warisan bersama-sama dengan saudara-saudara anak itu. 17:3 Kui adalah untuk melebur perak dan perapian untuk melebur emas, tetapi Tuhanlah yang menguji hati. 17:4 Orang yang berbuat jahat memperhatikan bibir jahat, seorang pendusta memberi telinga kepada lidah yang mencelakakan. 17:5 Siapa mengolok-olok orang miskin menghina Penciptanya; siapa gembira karena suatu kecelakaan tidak akan luput dari hukuman. 17:6 Mahkota orang-orang tua adalah anak cucu dan kehormatan anak-anak ialah nenek moyang mereka. 17:7 Orang bebal tidak layak mengucapkan kata-kata yang bagus, apalagi orang mulia mengucapkan kata-kata dusta. 17:8 Hadiah suapan adalah seperti mestika di mata yang memberinya, ke mana juga ia memalingkan muka, ia beruntung. 17:9 Siapa menutupi pe

Tidak perlu khawatir

Amsal 16:17-33 16:17 Menjauhi kejahatan itulah jalan orang jujur; siapa menjaga jalannya, memelihara nyawanya. 16:18 Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan. 16:19 Lebih baik merendahkan diri dengan orang yang rendah hati dari pada membagi rampasan dengan orang congkak. 16:20 Siapa memperhatikan firman akan mendapat kebaikan, dan berbahagialah orang yang percaya kepada TUHAN. 16:21 Orang yang bijak hati disebut berpengertian, dan berbicara manis lebih dapat meyakinkan. 16:22 Akal budi adalah sumber kehidupan bagi yang mempunyainya, tetapi siksaan bagi orang bodoh ialah kebodohannya. 16:23 Hati orang bijak menjadikan mulutnya berakal budi, dan menjadikan bibirnya lebih dapat meyakinkan. 16:24 Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang. 16:25 Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut. 16:26 Rasa lapar bekerja untuk seorang pekerja, karena mulutnya memaksa dia. 16:27 Orang yang tidak

Rencana Tuhan

Gambar
Amsal 16:1-16 16:1 Manusia dapat menimbang-nimbang dalam hati, tetapi jawaban lidah berasal dari pada TUHAN. 16:2 Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati. 16:3 Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu. 16:4 TUHAN membuat segala sesuatu untuk tujuannya masing-masing, bahkan orang fasik dibuat-Nya untuk hari malapetaka. 16:5 Setiap orang yang tinggi hati adalah kekejian bagi TUHAN; sungguh, ia tidak akan luput dari hukuman. 16:6 Dengan kasih dan kesetiaan, kesalahan diampuni, karena takut akan TUHAN orang menjauhi kejahatan. 16:7 Jikalau TUHAN berkenan kepada jalan seseorang, maka musuh orang itupun didamaikan-Nya dengan dia. 16:8 Lebih baik penghasilan sedikit disertai kebenaran, dari pada penghasilan banyak tanpa keadilan. 16:9 Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya. 16:10 Keputusan dari Allah ada di bibir raja, kalau ia mengadili mulutnya tidak ber

Tenangkan Diri dan Berpikir

Amsal 15:16-33  15:16 Lebih baik sedikit barang dengan disertai takut akan TUHAN dari pada banyak harta dengan disertai kecemasan. 15:17 Lebih baik sepiring sayur dengan kasih dari pada lembu tambun dengan kebencian. 15:18 Si pemarah membangkitkan pertengkaran, tetapi orang yang sabar memadamkan perbantahan. 15:19 Jalan si pemalas seperti pagar duri, tetapi jalan orang jujur adalah rata. 15:20 Anak yang bijak menggembirakan ayahnya, tetapi orang yang bebal menghina ibunya. 15:21 Kebodohan adalah kesukaan bagi yang tidak berakal budi, tetapi orang yang pandai berjalan lurus. 15:22 Rancangan gagal kalau tidak ada pertimbangan, tetapi terlaksana kalau penasihat banyak. 15:23 Seseorang bersukacita karena jawaban yang diberikannya, dan alangkah baiknya perkataan yang tepat pada waktunya! 15:24 Jalan kehidupan orang berakal budi menuju ke atas, supaya ia menjauhi dunia orang mati di bawah. 15:25 Rumah orang congkak dirombak TUHAN, tetapi batas tanah seorang janda dijadikan-Nya tetap. 15:26 R

Ketaatan Yang Tertunda Adalah Ketidaktaatan

Amsal 15:1-15 15:1 Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah. 15:2 Lidah orang bijak mengeluarkan pengetahuan, tetapi mulut orang bebal mencurahkan kebodohan. 15:3 Mata TUHAN ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik. 15:4 Lidah lembut adalah pohon kehidupan, tetapi lidah curang melukai hati. 15:5 Orang bodoh menolak didikan ayahnya, tetapi siapa mengindahkan teguran adalah bijak. 15:6 Di rumah orang benar ada banyak harta benda, tetapi penghasilan orang fasik membawa kerusakan. 15:7 Bibir orang bijak menaburkan pengetahuan, tetapi hati orang bebal tidak jujur. 15:8 Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujur dikenan-Nya. 15:9 Jalan orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi siapa mengejar kebenaran, dikasihi-Nya. 15:10 Didikan yang keras adalah bagi orang yang meninggalkan jalan yang benar, dan siapa benci kepada teguran akan mati. 15:11 Dunia orang mati dan kebinasaan terbuka di hadapa

ENVY

Amsal 14:21-35 14:21 Siapa menghina sesamanya berbuat dosa, tetapi berbahagialah orang yang menaruh belas kasihan kepada orang yang menderita. 14:22 Tidak sesatkah orang yang merencanakan kejahatan? Tetapi yang merencanakan hal yang baik memperoleh kasih dan setia. 14:23 Dalam tiap jerih payah ada keuntungan, tetapi kata-kata belaka mendatangkan kekurangan saja. 14:24 Mahkota orang bijak adalah kepintarannya; tajuk orang bebal adalah kebodohannya. 14:25 Saksi yang setia menyelamatkan hidup, tetapi siapa menyembur-nyemburkan kebohongan adalah pengkhianat. 14:26 Dalam takut akan TUHAN ada ketenteraman yang besar, bahkan ada perlindungan bagi anak-anak-Nya. 14:27 Takut akan TUHAN adalah sumber kehidupan sehingga orang terhindar dari jerat maut. 14:28 Dalam besarnya jumlah rakyat terletak kemegahan raja, tetapi tanpa rakyat runtuhlah pemerintah. 14:29 Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan. 14:30 Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri h

Buatlah Keputusan Sekarang

Amsal 14:1-20 14:1 Perempuan yang bijak mendirikan rumahnya, tetapi yang bodoh meruntuhkannya dengan tangannya sendiri. 14:2 Siapa berjalan dengan jujur, takut akan TUHAN, tetapi orang yang sesat jalannya, menghina Dia. 14:3 Di dalam mulut orang bodoh ada rotan untuk punggungnya, tetapi orang bijak dipelihara oleh bibirnya. 14:4 Kalau tidak ada lembu, juga tidak ada gandum, tetapi dengan kekuatan sapi banyaklah hasil. 14:5 Saksi yang setia tidak berbohong, tetapi siapa menyembur-nyemburkan kebohongan, adalah saksi dusta. 14:6 Si pencemooh mencari hikmat, tetapi sia-sia, sedangkan bagi orang berpengertian, pengetahuan mudah diperoleh. 14:7 Jauhilah orang bebal, karena pengetahuan tidak kaudapati dari bibirnya. 14:8 Mengerti jalannya sendiri adalah hikmat orang cerdik, tetapi orang bebal ditipu oleh kebodohannya. 14:9 Orang bodoh mencemoohkan korban tebusan, tetapi orang jujur saling menunjukkan kebaikan. 14:10 Hati mengenal kepedihannya sendiri, dan orang lain tidak dapat turut merasaka

Kendalikan Lidahku

Amsal 13:1-25 13:1 Anak yang bijak mendengarkan didikan ayahnya, tetapi seorang pencemooh tidak mendengarkan hardikan. 13:2 Dari buah mulutnya seseorang akan makan yang baik, tetapi nafsu seorang pengkhianat ialah melakukan kelaliman. 13:3 Siapa menjaga mulutnya, memelihara nyawanya, siapa yang lebar bibir, akan ditimpa kebinasaan. 13:4 Hati si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia, sedangkan hati orang rajin diberi kelimpahan. 13:5 Orang benar benci kepada dusta, tetapi orang fasik memalukan dan memburukkan diri. 13:6 Kebenaran menjaga orang yang saleh jalannya, tetapi kefasikan mencelakakan orang berdosa. 13:7 Ada orang yang berlagak kaya, tetapi tidak mempunyai apa-apa, ada pula yang berpura-pura miskin, tetapi hartanya banyak. 13:8 Kekayaan adalah tebusan nyawa seseorang, tetapi orang miskin tidak akan mendengar ancaman. 13:9 Terang orang benar bercahaya gemilang, sedangkan pelita orang fasik padam. 13:10 Keangkuhan hanya menimbulkan pertengkaran, tetapi mereka yang mendengarkan